Beberapa kali mengamati tulisan maupun artikel teman-teman di "dumay" khususnya yang tulisan non fiksi, sungguh menggelitik batin maupun jiwa ini untuk lebih menyemangati diri ~aku pasti bisa~berani mencoba untuk menulis. Apalagi banyak tulisan mereka yang sukses menembus media ternama.
Tetapi ada kalanya keinginan tidak selalu selaras dengan cara pengejawantahannya. Katakanlah ide-ide fresh bersliweran tapi untuk mengeksekusi ide tersebut menjadi tulisan yang mumpuni alias berbobot, alamaaak.... selalu bikin kepala pusing tujuh keliling. Mungkinkah masih penulis amartiran, perlu digosok terus hingga jadi berkilau. Hehehe.
Kesulitan utama yang sering dihadapi dalam menyajikan data yang akurat dan detail. Namanya saja menulis non fiksi, so memang harus berkutat dengan hal secara ilmiah.
Jadi ingat deh, pengalaman menulis ilmiah ketika mengenyam pendidikan manajemen informatika komputer. Selain direpotkan dengan bahasa pemograman juga harus mampu menyajikan menu wajib (baca :skripsi) dalam data yang akurat serta mutakhir.
Untungnya, saya mempunyai teman yang kebetulan handal dalam penulisan non fiksi. Terbukti dengan sederet artikelnya yang wira wiri menembus berbagai media/majalah skala nasional. Terimakasih ya, mbak Ririn. Sebagai senior yang mau sharing ilmu dengan penulis pemula.
Dalam penulisan artikel yang ditujukan ke media seperti OPINI atau Wacana Lokal, memang dibutuhkan data pendukung yang berasal dari literatur ilmiah. Semua bisa diperoleh dengan membaca di perpustakaan atau bisa mengakses internet.
Sumber foto : dari sini |
Berikut tips yang bisa dilakukan semua penulis pemula asal tidak malas dalam memudahkan langkah mendapatkan data yang up to date secara lengkap.
Dimulai dengan memilah beberapa data yang ada sesuai trending topic/hot topic, semisal isu hangat yang sedang terjadi semisal ~ Gaya Blusukan Ala Jokowi~ bisa dimasukkan sebagai data dalam file bisa berupa jurnal buku maupun data terkini dari media sebagai data statistik. Fungsinya mirip dengan Bank yang menyimpan banyak uang. Sama halnya dengan bank data yang sudah dibuat dengan berbagai isi topik data yang telah dilabeli. Semakin memudah penulis untuk mengelompokkan dan mencari sewaktu-waktu. Seperti data yang dipilih : tentang TKI, KDRT, Pemberdayaan Wanita, Korupsi, Ekonomi Syariah, Inovasi Daerah, dan masih banyak lagi.
Agar memiliki data pembanding yang relevan dalam kurun waktu tertentu bisa dilakukan pengelompokan data berdasarkan urutan waktu dan tahunnya, maupun berdasarkan sumber yang ada, apakah dari media, jurnal atau sumber akademik lainnya.
Bank data memang berguna sekali dalam mendukung artikel berkualitas. Berdasarkan pengalaman ampuh yang sudah dialami penulis senior, sebaiknya bank data dibuat simple. Biasakan mengambil data yang serupa dalam satu file dokumen word. Umumnya untuk data yang disajikan media massa sebagai data statistik paling gres. Sedangkan data/ sumber teori lainnya dapat dibookmark.
Bagaimana,mengoptimalkan bank data yang telah dibuat sebaik mungkin ? Ya, tentu saja harus rajin mengupdate terus tiap hari. Berminat, mencoba. Silakan saja dijamin tidak akan rugi malahan bisa mendongkrak prestasi menulisnya :)
Sangat meng-inspirasi ... aku dah siapkan buku notes kecil ... Makasih tips nya ya....
BalasHapusBagus sekali ide tentang bank datanya, Mbak. Salam kenal.
BalasHapusira
www.keluargapelancong.net