Press
Release AS/II-02/18-Mar/2013
Pernahkah
merasa hati ini seperti kosong melompong, hampa tiada harapan bersinar, ataupun
hati yang terus gundah gulana, manakala diserang suatu kejadian ataupun
peristiwa yang tidak terduga sama sekali dalam kehidupan. Irama dalam
perjalanan hidup ini bagaikan alunan lagu yang kadang bisa membuat diri
tersentak hebat ketika mendengar bahkan melihat beragam berita yang mengiris
hati. Semisal bencana alam yang baru-baru ini menghebohkan hampir merata di seluruh
wilayah Indonesia. BANJIR. Yang paling fatal bencana banjir tahun ini adalah
yang menimpa di Jakarta, yang terkenal sebagai ibu kota metropolitan. Dampak
hebat dari bencana itu adalah jatuhnya banyak korban nyawa yang terhitung lagi
jumlahnya. Selain kehilangan harta benda, rumah juga orang-orang yang dicintai.
Sungguh mengenaskan. Adapula kasus korupsi yang kian merebak, menambah panjang daftar
hitam mafia korupsi di tanah air. Penderitaan anak-anak kecil, yang terpaksa
bekerja mengais sampah karena tingkat kemiskinan kota yang makin parah. Masih
ada masalah klasik, pemalakan kayu akibat penebangan liar di hutan berimbas
pada tandusnya hutan lindung. Semuanya tampak seperti rantai permasalahan yang
saling berkaitan dan bikin suasana dunia kian semrawut.
Foto :Adjie Silarus, Meditator tehnik"Sejenak Hening" |
Adakah
cara bijaksana untuk mengantisipasi hal demikian ? Tetapkan visi baru melangkah
maju untuk mengubah dunia menjadi lebih baik. “Mengubah diri terlebih dahulu,”
demikian saran Adjie Silarus, yang telah mendalami tehnik meditasi Sejenak Hening beberapa tahun ini.
Sebagai meditator yang berpengalaman
luas, Adjie Silarus pernah mendeskripsikan keberadaan setiap individu sebagai
komponen yang saling berpengaruh dalam
ekosistem makro, yakni DUNIA. Jika suatu perubahan menjadi kebutuhan, maka
dipastikan langkah mengawali perubahan baru adalah dengan mengubah dari dalam
diri terlebih dahulu. Kemudian lihat efek domino yang ditimbulkan, efek
perubahan akan menular pada sekitarnya.
Setiap orang yang
berinisiatif untuk mulai berubah diri sendiri, maka keharmonisan dalam alam
akan lebih mudah diraih.
Memulai
menerima diri sendiri, berdamai dengan keadaan yang terjadi entah itu hal buruk
ataupun baik, merupakan salah satu cara yang disarankan oleh Adjie Silarus .
Semua individu yang menjalani hidup
duniawi pasti tidak lepas dari berbagai pengalaman, baik itu yang menyenangkan
atau yang buruk. Setiap pengalaman tersebut membentuk diri mereka menjadi
seperti yang sekarang. Adakalanya, pengalaman buruk membuat seseorang menjadi
pasif, apatis, bertindak agresif terhadap orang lain, dan sukar merasakan
kebahagiaan. Itu karena pengalaman buruk meninggalkan bekas luka dalam pada
diri seseorang, dan berusaha untuk ditutupi atau dilupakan. Proses menutupi
luka masa lalu inilah yang bisa berbalik membuat kita tidak bahagia.
Manfaat
yang bisa dipetik jika seorang individu mampu berproses untuk mulai menerima
diri sendiri apa adanya, adalah tercapainya balance
dalam kehidupan. Tidak bisa dipungkiri dari kenyataan, entah itu pengalaman
buruk ataupun indah, semuanya menjadi bagian dari diri yang perlu diterima
secara utuh.
“Tanpa penerimaan diri yang utuh seperti itu,
kita tidak akan pernah bisa menjadi insan yang lengkap dan mampu berkontribusi
positif terhadap lingkungan maupun dunia,” ujar Adjie.
Tidak
perlu menunggu sesuatu menjadi sempurna,jika ingin berkontribusi positif
terhadap dunia, tambah Adjie kemudian. Setiap orang bisa memulai dengan langkah
kecil, yang dilanjutkan secara berkesinambungan. Contoh sederhananya, mulailah
memperlakukan alam dengan lebih baik, tidak membuang sampah sembarangan,
bersikap baik terhadap orang lain, dan menghindari perilaku memanipulasi uang
atau korup.
Adjie
Silarus juga mencontohkan suatu perilaku positif seorang individu yang berubah
menjadi insan yang lebih peduli akan mengurangi secara langsung beban masalah
di dunia. Meskipun proses perubahan yang terjadi secara bertahap. Lebih baik
menikmati perubahan yang terjadi dengan lebih mendekatkan hidup pada Sang
Khalik.
Personal Branding Agency, Indscript Creative
Manajemen Adjie Silarus, 268ED6C
Manajemen Adjie Silarus, 268ED6C
memang itu yang paling penting namun banyak terlupakan orang
BalasHapuspadahal apa mungkin bisa merubah banyak orang kalo merubah diri sendiri saja belum mampu...?
makasi atas kunjungannya ya,Mas Rawins. Siiip, 100% setuju banget opininya :) sukses slalu ^_^.
BalasHapus