Mengenali ISK Biang Bad Mood

Credit : Googgle

Lebih baik mengenali ISK sejak dini. Apalagi ISK biang bad mood in all activities. Ciyuusss....

ISK atau orang lebih mengenal dengan istilah Infeksi Saluran Kemih terasa sangat menganggu dan membuat tidak nyaman. Saya awalnya terjangkiti penyakit ini juga tidak ngeh (baca : sadar) darimana bibit kuman ini menyelinap masuk.

Seperti orang yang kebelet pipis tapi setelah tiba di on locationi malah susah keluar. Istilah Jawanya sakit anyang-anyangan. Sensasi untuk mengeluarkan kemih terus menerus. Ditambah ada perasaan mengganjal di sekitar tulang V, tepatnya dibawah pusar.

Akibat rasa nyeri yang tak tertahankan, dengan terpaksa saya berobat ke dokter umum yang waktu itu masih buka pada malam hari. Saya menyerah jika berurusan dengan rasa sakit, apalagi jika bikin sengsara setengah ampun. Buat duduk saja tidak enak, berdiri dan berjalan saja susah. Pokoknya serba tidak mengenakan #kayak lagunya H. Rhoma Irama, kaleee hihii#

Singkatnya, mendapat penjelasan berarti dari ibu Dokter. Tentang cara pembasuhan yang baik dan benar. Mengantisipasi agar bakteri, kuman serta virus yang ada tidak terbawa masuk ke dalam organ kewanitaan. Diantaranya membasuh dari arah depan (mulai dari organ V)  menuju arah belakang ( dubur).

Selain itu perlu memperhatikan sanitasi lingkungan dalam kamar mandi yang tetap terjaga kebersihan. Seperti toilet atau WC umum. Alangkah lebih bijak mencermati secara hati-hati. Wiiiih ngerinya membayangkan berapa banyak orang silih berganti memakai tempat umum tersebut.

Setelah mendapat resep obat berupa antibiotik dan pereda nyeri, alhamdullilah sirnalah kesengsaraan yang mendera hampir tiga hari lamanya. Merasa manyun juga ingat selorohan bu Dokter semalam yang mengatakan ISK pertama kali yang saya rasakan merupakan keluhan normal para pengantin baru. 

Oh, no no way.... Tapi diruntut dari teori keterangan bu DOkter ada benarnya. Selama ini daerah kewanitaan dalam kondisi biasa, namun akan mengalami perubahan manakala ada benda tumpul yang masuk.

Wah ini jadi pembelajaran baru, selain ada faktor lainnya yang menyebabkan ISK muncul.

PAra blogger tercinta ternyata oh ternyata.... ISK bisa terjadi menahun. Alias kumat-kumatan. Karena itu saya alami hampir tiap tahun. Banyak saudara, kerabat serta teman berebut nasehat agar saya tidak terus-terusan menahan kencing #kebiasaan buruk#. Serta berhati-hati dalam toilet umum.

Saya pun merasa, ini penyakit yang kumat rasanya tambah dobel sakit dibanding pertama. Lebih terasa menonjok area V. Sampai akhirnya saya penasaran, tengah malam saya tampung urine dan mengamatinya. Di dalam urine saya melihat seperti ada uget-uget warna merah yang berenang. Hiiih saya jadi bergidik ngeri dan memutuskan secepatnya berobat ke dokter spesialis kandungan. Diagnosa penyakit sama. Dan mendapat resep setelah organ V dibersihkan perawat.

Memang ISK biang badmood. Gegara mengalami sakit bikin tubuh rasanya lemes, kepala berpendar-pendar, semangat loyo. Penginnya cuma rebahan di atas kasur saja. Jangankan buat menulis artikel, motivasi untuk memasak atau berbenah diri saja menguap entah kemana. Untuk itu saya bersyukur ketika seorang sahabat menjenguk membawakan artikel seputar ISK. Siapa tahu ini bisa jadi reminder kedepannya.

Mengenali Gejala ISK

Pada umumnya penyakit ISK ini diakibatkann sa;ah satu kondisi yang mempengaruhi kesehatan tubuh disebabkan adanya bakteri Escherichia Coli  yang masuk ke saluran kandung kemih  melewati uretra,

Berikut gejala-gejala yang bisa dirasakan :

 Merasa Kelelahan

Jika tubuh merasa letih atau lesu disertai dengan nyeri otot bisa saja membuat gemetaran merupakan salah satu gejala ISK

Terus Berkemih

Ada rasa ingin buang air kecil atau berkemih terus menerus meskipun tidak ada air urine yang keluar. 

Warna Urine Berbeda

Perhatikan jika warna urine cenderung gelap dan beraroma menusuk. Kemungkinan menjadi sebab terkena ISK

Mengalami Sensasi Terbakar

Sensasi terbakar saat mengeluarkan urine bisa menjadi gejala awal jika terkena ISK.

Nah, bagaimana cukup mudah kan untuk mengenali penyakit ISK. Dikuatirkan jika ISK berlarut-larut tanpa ada penanganan yang lebih rapi rapi dan cepat, khususnya ISK yang menimpa wanita tidak akan berkembang menjadi penyakit berbahaya di saluran cervik.

Yuk,  kita jaga cintai rasa kesehatan yang dimiliki dengan lebih berhati-hati menjaga diri dengan pola hidup baik.