Laman

12 Sep 2014

Andai Norman Kamaru (Belajar) Bijak

Diambil dari :Google
Hampir dua tahun lebih kehilangan berita wajah manis mantan Brimob Gorontalo. Ya siapa lagi kalau bukan polisi fenomenal pada tahun 2011 yang menggegerkan dunia Youtube karena aksi beraninya menirukan lagu India "Caiya-Caiya" saat sedang menunggu ganti jaga. Di sela-sela waktu tersebut ia iseng bergaya ala Sharukhan...dan akhirnya rekaman via ponsel tersebut diupload tanpa sengaja oleh rekannya.

Namun ada yang lebih mengelitik hati saya, untuk memposting artikel Andai Norman Kamaru mau sedikit belajar bijak. Maaf pembaca dilarang protes yaa. Karena apa yang saya sharing ini berdasarkan apa yang jadi pemikiran saya selama awal mengikuti pengalaman Norman menjadi sosok selebritis baru.
Bahasa gaulnya " Artis Dadakan".

Gara-gara mendengar berita "Selebrita Pagi" oleh Trans 7 pada  Minggu, 7 September 2014 lalu saya langsung termehek-mehek apa itu yaa istilah tercengang banget melihat betapa ironisnya sebuah perjalanan nasib seseorang. Bagaikan rollcoaster yang siap jungkir balik. Begitu pula kehidupan mantan polisi Brimob "Norman Kamaru" yang pernah mencicipi kesempatan menjadi artis tenar di awal kepopuleran  2 tahun silam kini banting stir menjadi pedagang bubur Menado di kawasan Jakarta.

Masih ingatkah, para blogger sekalian  keberadaan Norman dimana pun selalu dielu-elukan bahkan tidak luput dari incaran paparazi maupun sorot lampu media-media terkenal di kota metropolitan. Ibaratnya seperti mutiara hitam yang telah disulap menjadi berlian tiada ternilai harganya. Ikon Norman menjadi begitu penting dan bernilai komersil sehingga tidak sedikit pebisnis hiburan berani membayar tinggi sekedar untuk bisa mewawancarai atau menayangkan di program televisi tertentu.

Wajar saja, jika seseorang yang dihujani sensasi glamour dan kemudahan fasilitas menggapai materi menjadi bimbang dengan segala sesuatu yang selumrahnya dijalani dalam kehidupan. Padahal kalau mau jujur, dikaji dari awal. Yang berhasil membesarkan nama seorang Norman menjadi sosok yang berpotensi adalah kesatuan dari kepolisian yang sudah menjadi pilihan pertama. Namun sayangnya, Norman "terlena" menentukan nasib. Serta merta ia mengundurkan diri dari kesatuannya, anggota Brimob Gorontalo yang telah menjadi kebanggaan keluarga besarnya.

Kini, lihat saja kebanggaan semu dalam popularitas yang pernah akrab dengan Norman seakan sirna seketika. Dulunya banyak undangan serta tawaran beragam acara ke ibukota. Namun kini pria yang masih tetap menebarkan senyum manis dalam keramah tamahannya tetap bersahaja dengan usaha barunya yakni berjualann bubur manado dengan istri tercinta.
Sumber : Dari google
Bagi saya yang orang awam, peristiwa sosok Norman juga banyak terjadi di kalangan lainnya. Namun dengan cuplikan adegan yang sempat diunggah ke Youtube kemarin setelah sensasi berita Norman terbaru hendaknya menjadi pembelajaran bijak bagi siapa saja. Dalam menyikapi sesuatu sebaiknya dituntut sikap kearifan dan bijaksana untuk selalu belajar menjadi lebih baik.

15 komentar:

  1. Yap. Cukup menarik lika liku hidupnya ya. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih atas kunjungannya ya mbak Sarah cantik :) ayoo semangat ngeblog :)

      Hapus
  2. Setiap orang pasti merasakan fase naik turun dalam hidupnya, mba. Aku pun pernah, jadi sebisa mungkin tetap memaklumi bahwa itu memang jalan takdir. Yang terpenting sekarang menjalani yang ada di depan.

    BalasHapus
  3. Memang benar, kita harus bisa bijak menyikapi hidup.. Bisa lebih bersyukur kali, ya, mak..

    BalasHapus
  4. Salut buat Norman yang menggeluti usaha baru. Semoga tetap semangat dan diberi keberhasilan.

    BalasHapus
  5. Pilihan Norman sangat tepat dan bijak menurut saya mbak, ketika dia tidak lagi mampu untuk berkonsentrasi dan disiplin dalam menjalankan amanah tugas sebagai anggota Brimop. Mengundurkan Diri adalah langkah terbaik. Just FYI, menjadi artis "jujur dan bersih" itu sangat susah, kalo akhirnya Norman memilih untuk menjadi pengusaha saya pikir itu pilihan yang bijak, karena secara finansial akan jauuuuuh lebih baik daripada menjadi bintara polisi berpangkat Briptu. Seumur-umur ga mungkin bisa naik jadi Perwira. Menurut saya selain bijak, Norman juga sosok yang bertanggung jawab terhadap keluarga. Mari kita doakan agar Norman sukses dalam usahanya.

    BalasHapus
  6. saya memang sempat menyayangkan pilihannya utk keluar dari kepolisian dan memilih jadi artis dadakan. Tebakan saya, sesuatu yang instan itu gak akan bertahan lama. Terbukti sudah. Tapi, saya rasa cukup salut juga dengan pilihannya menjadi tukang bubur. Daripada frustasi. Siapa tau, jualan bubur justru bikin dia jadi lebih sukses

    BalasHapus
  7. Mengobati kangen dengan norman kamaru heuheuheu

    BalasHapus
  8. Tapi mbak berkat jadi pengusaha bubur sekarang Norman jadi sering nongol di Talkshow TV tuh...:)

    BalasHapus
  9. Pelajaran pentingnya bagi kita adalah: jangan mudah terlena ya. Termasuk tidak mudah melupakan kulit bagi sang kacang. Hmmm....

    BalasHapus
  10. apapun itu,semoga jualannya berkah

    BalasHapus
  11. Salut dengan Norman yang tidak malu untuk membuka usaha baru walaupun hanya menjual bubur.. (h)

    BalasHapus
  12. Untungnya media ramai memberitakan, sehingga kedai buburnya jdi terkenal ya :)


    BalasHapus

Terimakasih sudah mampir dan berkomentar, insyaalah saya akan berkunjung balik. Sukses selalu :)