Iiish..kenapa saya sengaja menuliskan judul diatas demikian tentang ibu mertua - atau yang akrab dipanggil "Mamah" sama anak-anak mantu (kebetulan memiliki 4 anak cowok semua, dan yang sulung kebetulan soulmate tercintrooong) :D hehehe
Bagi saya pertama kali mengenal sosok mamah adalah orang yang supel dan agak talkactive (dalam artian suka ngobrol, lho). Sejak pertama dikenalkan, dan saya tertatih tatih membiasakan diri berbicara "Krama Halus" (baca : berbahasa Jawa Halus, maklum terbiasa dari kecil bahasa Indonesia gado-gado, makanya kalau diajak ngomong bahasa Jawa Krama Inggil, agak tulalit).
Tau, kan bahasa jawa krama Inggil yang tingkatannya paling tinggi dan agak njlimet,harus bisa bedaain mana kata yang pas dan sopan antara diri kita dengan teman, atau dengan orang yang lebih tua. Lucu kan , kalau sampai terbalik-balik :D
Tapi itu bukan faktor utama yang bikin saya grogi berhadapan sama mertua pertama kali (Ngaku langsung deh) ada hal lain yang lebih urgent. Karena ini yang bikin saya gak pe de banget jika diajak kenalan ke rumah mertua. Saya memang tidak begitu bisa memasak. Paling banter, dari jaman kuliah bisanya bikin telor ceplok-mie instant ataupun beli nasi kucing. Maklum, nyadar emang gak gape memasak bikin aras-arasan (baca : super malas) untuk memasak layaknya wanita tulen pada umumnya.
Tapi itu bukan faktor utama yang bikin saya grogi berhadapan sama mertua pertama kali (Ngaku langsung deh) ada hal lain yang lebih urgent. Karena ini yang bikin saya gak pe de banget jika diajak kenalan ke rumah mertua. Saya memang tidak begitu bisa memasak. Paling banter, dari jaman kuliah bisanya bikin telor ceplok-mie instant ataupun beli nasi kucing. Maklum, nyadar emang gak gape memasak bikin aras-arasan (baca : super malas) untuk memasak layaknya wanita tulen pada umumnya.
Mungkin ini sudah takdir membahagiakan deh, buat saya yang memang katrok akan beragam bumbu masak. Masak bedain antara "Merica" dan "Ketumbar" aja mikirnya lama banget. Kayak disuruh mengitung perkalian sampai ribuan angka. Hahaha. Namun sungguh, mamah tidak mempersoalkan hal itu. Bahkan tidak pernah memandang sebelah mata jika saya minim bidang masak-memasak. Sampai akhirya resmi jadi menantu pertama, saya tetap belum bergeming.
Jika suami pernah minta dibuatkan masakan sesuatu, terpaksa saya menodong mamah dengan seribu macam dalih, demi sebuah resep masakan langsung jadi. (HAdew, menantu jail nih-harap jangan ditiru ya).
Tetapi adakalanya manusia memang harus move-on. Saya tergerak juga pengin seperti beliau yang bisa memasak segala resep. Dari kuliner tradisional sampai ke yang modern, semua hasil racikan mamah tetap saja maknyuss #hmmm, pokoknya ngiler selangit deh.
Bukan perjuangan yang mudah agar bisa menjadi setrampil mamah mengolah bumbu dan beragam jajanan. Yang sering terekam di ingatan nasehatan mama agar masakan tetap menggugah selera yakni jangan sesekali mengurangi bumbu sesuai takaran. Jika tidak ingin masakan dikatakan hambar. Notes penting !!!
Mamah tercinta menyayangi cucunda- Rani Cielo Kussundoro |
Penilaian saya dan kedua menantu lainnya terhadap mamah adalah best the best. Tidak hanya piawai memasak melainkan juga enerjik mengasuh cucu-cucunya. Tidak sekalipun terlontar amarah ataupun keluhan berarti, meski banyak sekali rutinitas yang dijalani sebagai ibu rumah tangga.
Jujur juga deh, kalau para anak-anak mamah sekaligus menantunya paling hepi jika dibuatin masakan ala mamah. Karena emang rasanya yang tiada tertandingi.
Bayangin aja mana ada yang pasti jualan kuliner seperti berikut : Nasi goreng terasi ikan tempong, Bothok tahu santan, Rolade daun singkong, Buntil Sayur ikan pedha, Sambel Tumpang Daun Adas, Masak Lentog Tahu de el el... pokoknya banyak banget yang tidak bisa disebutkan semua disini.
Jadi gak salah dong, jika para menantu selalu mengidolakan mamah sebagai koki idaman keluarga. Asyiiik !!!
Usaha sampingan Mamah andalan utama |
Ada satu kelebihan mamah mertua yang patut ditiru para menantunya. Yakni mamah bisa menciptakan peluang bisnis rumahan yang begitu menguntungkan. Dengan usaha susu kedelai yang dilakoni hampir 8 tahun ini bisa memberikan kontribusi besar bagi pencari kerja di sekitar rumah dan menjadi sambilan usaha para menantunya.
Buktinya ya saya sendiri yang alhamdulillah sudah memiliki banyak pelanggan rutin di perumahan yang harus diantar setiap harinya.
Buktinya ya saya sendiri yang alhamdulillah sudah memiliki banyak pelanggan rutin di perumahan yang harus diantar setiap harinya.
Nah, benar kan bukan isapan jempol jika ibu mertua adalah koki idaman para menantunya sampai sekarang ini. We love you full mamah.... dirimu adalah pejuang tangguh dan panutan bagi kami (semua menantu) seterusnya.
Artikel ini khusus dipersembahkan untuk kemulian dan hormat kami para menantu terhadap mamah tercinta di ajang :
Wah jadi membayangkan masakan mama mertua Tanti --> Nasi goreng terasi ikan tempong, Bothok tahu santan, Rolade daun singkong, Buntil Sayur ikan pedha, Sambel Tumpang Daun Adas, Masak Lentog Tahu. Pasti mak nyuuss ya :)
BalasHapusHemmm.. ibu mertuanya oke banget ya, Mak Tanti.. dan masih kuat (eh itu giginya juga masih kuat dan rapi, hhihihihi... salah fokus ya?)
BalasHapusrolade daun singkong? baru dengar mbak. kayak apa ya rasanya? enak pastinya ya.
BalasHapusDuh, aku pesan yaaa susu kedelainya x-)
BalasHapuswiih telaten banget ya bikin susu kedele
BalasHapus