Credit : Google |
Siapa sih yang enggak suka mainan ???
Saya rasa semua orang pasti suka terhadap mainan, tidak terkecuali dengan anak-anak kecil.
Bayangkan saja bagaimana ekpresi mereka yang takjub dengan mata berbinar-binar jika menemukan keasyikan bersama-sama mainan yang disukai.
Begitu halnya dengan kedua buah hati saya yang tidak jauh berbeda dengan anak-anak pada umumnya.
Mereka juga tidak mengenal istilah bosan untuk terus menambah koleksi mainannya.
Saya berusaha untuk bersikap bijak dan tidak langsung memarahi, jika mereka meminta untuk membeli mainan yang baru. Maklum saja, namanya anak kecil selalu tertarik dengan aneka mainan yang baru dan menarik meskipun di rumah tersedia juga sejumlah koleksi mainan. Mungkin melihat ada teman, saudara dekatnya yang memiliki mainan baru.
Gimana bener-bener bikin pusing pala barbie,kan ?? Apalagi jika sedang kejar-kejaran dengan dateline menulis..hahahaha
Selektif Membeli Mainan
Menurut informasi yang saya baca baik dari media majalah ataupun internet, ternyata dengan membiasakan anak-anak hepi bermain juga bisa turut membantu mencerdaskan anak. Segera saya lebih menggali informasi seputar mainan yang cocok, aman dan mengedukasi bagi perkembangan kecerdasan otak anak-anak .
Dengan selektif memilih mainan bisa membantu orangtua dan anak saling berinteraksi mencari mainan yang sesuai.
Jujur banget selama ini saya lumayan repot, jika anak-anak sudah menagih janji untuk membeli mainan. Bukan masalah sebenarnya untuk meluangkan waktu bersama mereka. Namun waktu dan tenaga yang kadang tidak bisa kompromi dengan harapan. Niatnya membeli jenis mainan yang diinginkan, ternyata setelah muter-muter lama kesana kemari, hasilnya nihil.
Belum tentu bisa terus mendapatkan mainan yang diharapkan, tergantung sikon stok mainan yang tersedia.
Akkh leganya ,setelah mendapat masukan dari kerabat dekat yang lebih nyaman membeli mainan secara online. Tidak perlu repot keluar tenaga, pusing mencari mainan, dan banyak ragam pilihan sesuai dengan budget yang dimiliki.
Pantesan saja kerabat saya bisa dengan cepat mencari segala jenis mainan yang baru ngetrend tanpa perlu repot muter-muter mencari barang yang dituju. Bahkan berburu mainan baru terasa sebagai hobi yang mengasyikan.
Patut dicoba daah untuk ke depannya. Bagaimana dengan para pembaca sekalian ? Sharing dong :)
Keep Happy Blogging, yeeeah
Saya rasa semua orang pasti suka terhadap mainan, tidak terkecuali dengan anak-anak kecil.
Bayangkan saja bagaimana ekpresi mereka yang takjub dengan mata berbinar-binar jika menemukan keasyikan bersama-sama mainan yang disukai.
Begitu halnya dengan kedua buah hati saya yang tidak jauh berbeda dengan anak-anak pada umumnya.
Mereka juga tidak mengenal istilah bosan untuk terus menambah koleksi mainannya.
Saya berusaha untuk bersikap bijak dan tidak langsung memarahi, jika mereka meminta untuk membeli mainan yang baru. Maklum saja, namanya anak kecil selalu tertarik dengan aneka mainan yang baru dan menarik meskipun di rumah tersedia juga sejumlah koleksi mainan. Mungkin melihat ada teman, saudara dekatnya yang memiliki mainan baru.
Koleksi : mainan Dimitri [keponakan]. |
Koleksi : Aneka Mainan Dimitri |
Koleksi : Rak Isi Mainan |
"Beliin yang kayak milik kakak Mitri ! Adik suka yang itu, kok"saya pun manggut-manggut saja *biar gak kena protes anak-anak. Tahu sendiri kan-jika pertanyaan ataupun pendapatnya tidak langsung direspon baik pastinya akan memberikan reaksi di luar dugaan. Sebagai bentuk kompromi yang biasa saya lakukan adalah mengajak diskusi dari hati ke hati.
"Buruan beli mainan model itu ya,mam. Cepetan biar gak habisSalah satu bentuk permintaan yang spontan namun acap memberikan shock terapi, daah.
Gimana bener-bener bikin pusing pala barbie,kan ?? Apalagi jika sedang kejar-kejaran dengan dateline menulis..hahahaha
Selektif Membeli Mainan
Menurut informasi yang saya baca baik dari media majalah ataupun internet, ternyata dengan membiasakan anak-anak hepi bermain juga bisa turut membantu mencerdaskan anak. Segera saya lebih menggali informasi seputar mainan yang cocok, aman dan mengedukasi bagi perkembangan kecerdasan otak anak-anak .
Dengan selektif memilih mainan bisa membantu orangtua dan anak saling berinteraksi mencari mainan yang sesuai.
- sebisa mungkin memilih mainan yang beragam
- ada baiknya memilih mainan yang bisa menstimulasi tactile (indera peraba) anak. Semisal boneka
- kadang suka memilih real life stuff seperti mainan buah-buahan dari plastik, alat masak-masakan
- mainan yang bisa melatih ingatan atau mengasah otak seperti puzzle.
Jujur banget selama ini saya lumayan repot, jika anak-anak sudah menagih janji untuk membeli mainan. Bukan masalah sebenarnya untuk meluangkan waktu bersama mereka. Namun waktu dan tenaga yang kadang tidak bisa kompromi dengan harapan. Niatnya membeli jenis mainan yang diinginkan, ternyata setelah muter-muter lama kesana kemari, hasilnya nihil.
Belum tentu bisa terus mendapatkan mainan yang diharapkan, tergantung sikon stok mainan yang tersedia.
Akkh leganya ,setelah mendapat masukan dari kerabat dekat yang lebih nyaman membeli mainan secara online. Tidak perlu repot keluar tenaga, pusing mencari mainan, dan banyak ragam pilihan sesuai dengan budget yang dimiliki.
Pantesan saja kerabat saya bisa dengan cepat mencari segala jenis mainan yang baru ngetrend tanpa perlu repot muter-muter mencari barang yang dituju. Bahkan berburu mainan baru terasa sebagai hobi yang mengasyikan.
Patut dicoba daah untuk ke depannya. Bagaimana dengan para pembaca sekalian ? Sharing dong :)
Keep Happy Blogging, yeeeah
Beli mainan untuk anak memang bisa buat pusing ya mbak...:)
BalasHapusApalagi kalo mainan yang diinginkan oleh anak gak ada, trus malah minta mainan lainnya...wah jadi double ujung-ujungnya..
Harus pintar memilah dan memilih ya Mak.. Yang paling penting kalo menurutku gak berbahaya buat adik2 dan sebisa mungkin bermanfaat buat mereka
BalasHapusMainan memang dibutuhkan anak ya, karena akan emmbantu menggali potensi anak
BalasHapusAku dulu suka beliin anak2 mainan puzzle, lego dan mobil2an, tapi tetep enggak nurutin keinginannya tiap saat. Seringnya nurut sih, jadi enggak sempat pusing, hihiii
BalasHapussaya belum nikah entar juga pasti ngerasain gimana punya anak ya mbak :D lumayan ribet keliatanya
BalasHapusAnakku bnget suka nagih2 mainan, tp ya itu skedar pgen hbis itu lupa. Dan menang memilih mainan mski hati2 ya.
BalasHapus