Hai sobat blogger terkeren... sudah beberapa hari ini saya sengaja Terlena Oh Terlena :D. Untuk memberi waktu pada diri sendiri : gimana rasanya jadi orang yang serba "Malas".
*Loooh kok begitu, sih (maaf jangan protes ya).
Sebab saya sedang merasa hopeless saja.... namun masih dibawah kendali sadar.
Hehehe, ya iyalah kalau saya lupa diri terlalu larut dalam masalah bisa berefek domino baik rumah tangga maupun pekerjaan online saya. See, tau sendiri bagaimana menempatkan diri sebagai blogger profesional.
Hmmm, mbaaak mau sharing hal gajes ya ??? *Akkh enggak juga, ini pada akhirnya malah menjadi pemicu diri kok lebih mengontrol semangat bekerja, bekerja dan bekerja.
Unsur kesengajaan yang saya buat ternyata memberikan sentilan positif. Terhitung hampir sepekan saya sudah memposting beberapa artikel. Namun hanya dibiarkan begitu saja *entah kebetulan koneksi s****y yang kurang kompromi baik, fisik sedang terkena sakit atau pengerjaan tehnis yang kurang sigap.
Yap, saya memang mengalami gejala-gejala tersebut diatas. Cukup "down" juga merasa ada artikel yang kurang "sreg" padahal koneksi internet mulus. Di lain waktu kendala mengganjal, jaringan internet tidak bersahabat membantu mengunggah beberapa update postingan. Hadewww, kepala serasa meledak jika menemui trouble-error semacam ini.
So, pada akhirnya menyerah (bukan untuk "KALAH) terpaksa saya jalani. Tutup semua perlengkapan notebook dan sejenisnya. Lupakan sejenak.
Hal itu berjalan kurang lebih sepekan. Hasilnya ? Tamu-tamu teman blogger tampaknya juga berkurang dolan. *Lah, gimana mau pada dolan yaa ? Sharing postingan beberapa pekan lalu juga tidak terlaksanakan dengan sempurna.
Ajang saling dolan (istilah kerennya "Blogwalking) juga tertunda terus. Sepiiiii dong, iyaaa itu saya akui. Something missing !!!
Curhat juga, nih. Baru Idul Adha tahun ini saya standbye di rumah sendiri sementara sejak pagi suami dan anak-anak pergi ke rumah mamah mertua (seperti biasa "nyate kambing") ramai-ramai. Mengingat kondisi fisik saya yang kurang fit jadi pilihan stay at home for a while menjadi pilihan terbaik.
Jelang siang, alhamdullilah banget kebagian juga daging kurban meski sebungkus. Mungkin saya yang tengah aras-arasan kurang bersemangat, jadi kurang berminat untuk langsung mengolahnya. Hadewwww pengin leyeh-leyeh manis sambil diselingin irama syahdu "You Raised Me Up"nya mas ganteng Josh Groban.
Tapi mau apa dikata, daripada tidak terurus dan mudah basi terpaksa saya wajib mengolah daging kurban meski jumlah seporsi doaang :D
Sesuai dengan petuah resep papah mertua yang Rahasia Usir Bau Dengan Kunir, saya menjerangkan air untuk merebus daging tadi. [Memang untuk mengolah daging satu ini, sebaiknya direbus agak lama supaya mudah empuk dan dimasak nantinya].
Sesuai dengan petuah resep papah mertua yang Rahasia Usir Bau Dengan Kunir, saya menjerangkan air untuk merebus daging tadi. [Memang untuk mengolah daging satu ini, sebaiknya direbus agak lama supaya mudah empuk dan dimasak nantinya].
Maaf berhubung sajiannya udah ludes, pinjem gambar diajar-masak.blogspot.com |
Kali ini saya pilih resep yang simpel ajaaaa akhh....lebih praktis dan cepat saji (nah, itu yang semua orang MAU,kan). Yakni resep masak daging kambing kecap.
Bahan yang disiapkan :
Bahan yang disiapkan :
- daging yang telah direbus, dipotong-potong kecil
- 3 buah bawangmerah, iris tipis
- 2 siung bawang putih, iris tipis
- 3 cabe merah dan 5 cabe rawit, iris tipis
- sedikit merica
- 1 buah tomat kecil
- setengah ruas jahe, keprek
- 1 batang serai, ambil putihnya saja, keprek
- 3 sdm kecap manis
- 500 ml air matang
- 2 sdm margarin
Cara Membuat :
- panaskan margarin pada wajan kemudian masukan irisan bawang merah, bawang putih, irisan cabe dan tomat. Tumis hingga berbau harum
- Lalu masukkan daging, tuangi sedikit air. Aduk-aduk hingga merata. Masukkan jahe dan serai yang telah dikeprek.
- Tambahkan bumbu pelengkap sesuai selera kita masing-masing ya. Jika suka manis tambahin saja bahan saus dan kecap, garam secukupnya, kecap, merica dan penyedap rasa jika mau.
- Tunggu beberapa saat hingga kuah agak mengering. Angkat dan segera tata dalam piring saji.
- Lebih nikmat disantap dengan nasi yang masih hangat.
Finally, olahan masak kambing saya cicipi...heeemm memang lumayan enak'sih. Tapi ada satu hal yang blum "Klik". *apaan tuh, yaaa ? Nyengir kuda #
Mencari cita rasa yang kuat pada masakan kambing, mengingatkan saya tentang postingan yang saya buat. Sama-sama memerlukan strategi dan upaya untuk menghasilkan yang mendekati sempurna :)
Yaaa, udah tanpa malu saya telpon mamah mertua dan curhat dengan masakan tadi. Owalaaah..ternyata setelah ditelisik bersama, saya alpha menambahkan merica. Waah, jadi malu nih chef amatiran :D
Yaaah, harap maklum saja kan kondisi fisik lagi kurang memungkinkan. Jadi enggak boleh DIPROTES atau disalahkan , jika sampai ada salah satu bumbu yang terlewati. Hihihi.
Yaaah, harap maklum saja kan kondisi fisik lagi kurang memungkinkan. Jadi enggak boleh DIPROTES atau disalahkan , jika sampai ada salah satu bumbu yang terlewati. Hihihi.
Intinya nih.... dari postingan simpel diatas, bahwa suatu hal yang kita lakukan sebaiknya mengikuti "pakem" yang ada, jika memang update postingan blog kudu disharing di sebagian medsos.Untuk woro-woro para teman blogger agar datang berkunjung. Jadi blog tampak memiliki cita rasa yang menarik orang datang. Apalagi kalau diracik sedemikian apik .Bener, gak ?
Sedangkan mencari cita rasa yang kuat terselip diantara olahan kuliner harus dipertahankan (jangan sampai tercecer-apalagi terlewatkan) jika tidak ingin dicap kurang dari standar.
Jadi kalau ada yang mengatakan mencari cita rasa yang kuat itu penting ? Ya demikian adanya bisamenghasilkan olahan berkualitas dan nikmat santap. Monggo ini sekedar catatan personal saya. Silakan sharing pengalaman menarik para pembaca keren :) Tengkyu banget
Keep Happy Blogging yaaa :)
Yuk smngat ngeblog mba , untk memberi mnfaat dan mnghasilkarya yg bercitarasa baik.
BalasHapusCita rasa dalam masakan penting juga ya bikin selera makan meningkat :)
BalasHapusitu menu kambingnya menggiurkan banget :D
BalasHapusBumbunya menggoda... buat sapi enak juga kayaknya
BalasHapusDiganti sapi enak juga kayaknya...pedas menantang
BalasHapusTapi bener kok mbak...Kalau kita ngenalin tapi tidak woro2 di medsos siapa yang mau mampir dan mencicipi tulisan kita demikian pula dg masakan, intinya saya setuju ntt dg tulisan diatas....
BalasHapusSemoga sehat selalu ya, Mak.
BalasHapusJangan terlalu diforsir, mak.
KAdang emang boleh kan ya bermalas-malasan, hehee...saya suka gitu tapi ya konsekwen juga...habis malasan kebut dech...yang ketinggalan. Mbaaaa itu menggoda ya, saya juga bingung niich, bisanya cuma bikin semur doang
BalasHapus