Bergidik rasanya membayangkan berita yang heboh beberapa hari ini. Jadi saya pengin memposting seputar cara antisipasi tindakan kejahatan pada anak.
Kasus berita tentang anak perempuan berusia 9 tahun yang tengah riang-rianya menikmati masa sekolah serta bermainnya, tanpa dosa telah terenggut nyawanya hanya pada sekotak kardus.
Saya benar-benar menangis batin. Mengecam perbuatan biadab orang tersebut yang tega melakukan tindakan keji. Apalagi saya juga memiliki putra-putri yang sedang full hepi menikmati masa bersekolah. Arrrgh..... Semoga Tuhan akan memberikan balasan yang setimpal *hujat saya tidak berkesudahan.
Efek yang ditimbulkan adanya peristiwa kriminal tersebut terus bergulir panas, selama pelaku kejahatan tersebut belum ditemukan. Banyak orang tua yang dicekam kecemasan sehingga rela menunggu selain antar jemput sekolah.
Belum lagi praktisi hukum dan pendidikan saling melontarkan opini untuk mencegah terulangnya kejadian yang memilukan ini. Dengar-dengar nih, menurut orang nomor satu di ibukota, Mr Ahok, rencananya akan membuat satgas yang membantu mengamankan dan melindungi siswa siswi sekolah.
Saya yang mengikuti perkembangan beritanya juga ikut-ikutan gerah campur kuatir. Banyak pelaku kejahatan seperti pedofil (yang menyukai sebagian besar mangsanya anak-anak kecil) yang beredar di luar masyarakat.
Sayangnya, keberadaan predator itu tidak kentara. Bak musang berbulu domba, mereka tampak manis bahkan terlalu sopan santun di cap sebagai penjahat sadis. Dengan iming-iming plus bujuk rayu manis terhadap anak-anak yang masih polos, akhirnya berhasil menjerat korbannya, yang kadang berakhir tragis.
Setelah itu beberapa sekolah melakukan usaha preventif, dengan mengajarkan pada anak didiknya tentang sikap melindungi keselamatan diri. Yang saya lihat di tayangan televisi tadi secara umum memang sudah tepat diantaranya anak harus bersikap menjaga jarak pada orang asing, bahkan diajarkan untuk memukul atau berteriak minta tolong.
Menurut riset para ahli psikolog, mengatakan kejahatan menimpa pada anak-anak yang tampak lemah dan cenderung pendiam. Oleh karena itu sebagai orang tua yang bijak harus bisa memfasilitasi anak dengan pengetahuan sekaligus nyali sikap.
Berikut ini cara mudah mengantisipasi tindakan kriminal yang sasarannya anak-anak, seperti yang saya pernah dengar di suatu workshop parenting anak di sekolah :
Tanamkan keberanian
Jika anak tampak memiliki nyali, terlihat pada sikapnya yang tegas dan percaya diri pastinya akan membuat orang lain berpikir ulang untuk melakukan tindakan jahat. Selalu berikan encourage supaya anak memiliki mental pemberani baik bersikap dan berbicara tegas.
Ajarkan Lantang Bersuara
Anak-anak mudah kok bila dibiasakan mengatakan "Tidak" jika itu memang bertentangan. Apalagi jika menerima ajakan atau pemberian dari orang luar atau asing yang sama sekali tidak dikenal. Sebaliknya jika ada anak yang tampak mudah "didikte" akan menjadi sasaran empuk para penjahat.
Bekali pengetahuan akan bahaya
Mungkin sekilas anak kecil dipandang rapuh. Namun jika mereka sudah dibekali atau dipersiapkan dengan info pengetahuan semisal bahaya yang akan terjadi, anak akan cepat merespon. Seperti spontan memukul, menendang bahkan menggigit. Jadi tidak ada salahnya salah satu peralatan tulis sekolah bisa dijadikan senjata praktis.
Melatih Daya Konsentrasi
Tahukah jika memiliki daya konsentrasi baik bisa menjaga kepanikan yang timbul ? Rasa panik dari ketakutan yang bercampur dengan spontanitas menyebabkan semuanya tampak kabur. Coba saja rasakan, jika Anda panik mendadak, pastinya merasa seperti jalan di tempat saja, bukan ? Nah kalau anak-anak dibiasakan memiliki kepekaan dan daya konsentrasi yang baik, setidaknya bisa meminimalisir kegugupan *eh, ini saya membayangkan seperti anak yang bertingkah seperti detektif kecil.
Menjaga Barang Privasi
Meski tampak sepele namun mengajarkan anak untuk respect dan menjaga barang privasi mereka dari tindakan kurang senonoh orang lain. Saya malah sudah membiasakan menasehati mereka dari kecil, jika tubuh mereka sebagai barang yang harus benar-benar dilindungi. Yang boleh memegang hanya pemilik yang bersangkutan atau ibu kandung sendiri. Demi menghindari perbuatan pelecehan seksualitas.
Mungkin ini tugas berat para orang tua masa kini, yang lebih rentan menemui berbagai masalah serta peningkatan tindakan kriminal. Yuk mulai sekarang tingkatkan kewaspadaan dalam melindungi anak-anak kecil yang begitu polos dan penuh tingkah lucu.
Keep Happy Blogging
keberanian nih yang paling penting
BalasHapusBetul3x gan
HapusPredator seperti itu memang harusnya dibina, binasakan aja lah 8-)
BalasHapusmemang sih untuk sekarang ini kasus pedofil itu marak terjadi pengarahan dari ortu dan guru sangat efektif agar tidak mudah dibujuk predator gila
Setuju banget dah 😁
Hapuskelainan jiwa seseorang pasti deh ada pemicunya, contohnya pedofil ini, tapi apa yah pemicunya?
Hapuspenting sekali ya mbak, apalagi kan kalo orang tuanya sedang sibuk bekerja pastilah anak ga ke pantau dan tidak setiap saaat dan detik orang tua memperhatikan anaknya..semoga tak adalagi kejadian seperti itu ya mbak, tipsnya coba diterapkan pada semua anak agar tak ada lagi korban..
BalasHapusMakasi ya masbro.. Kita sependapat demi melindungi generasi muda
Hapusya generasi penerus kita yang akan memimpin indonesia negeri kita ini mbak..
Hapusserem sekarang banyak kejahatan pada anak-anak
BalasHapusemang gan, kudu ati2 gan
Hapusbermanfaat banget artikelnya mba..iya kejahatan pda anak meningkat 200% aku nonton berita hiks...
BalasHapusbener mbak Dedew sungguh memprihatikan banget banget dan banget :(
Hapusbbrp hari ini, berita kekerasan terhadap anak,bahkan oleh anak ... dan kejadian di sekolah anak saya (2 anak kelas 3 berkelahi sampai berdarah2) bikin saya menangis batin juga Mak ....
BalasHapusMemang kita perlu membekali anak2 dengan pengetahuan praktis ini ya TFS :)
bikin ati grantes terus yaa mak Niar..semoga ini yang terakhir dah
HapusHaduh, iya mak, betita sekarang2 ini memang bikin parno para ortu. Ada ya yg tega sama anak-anak. Bener banget, anak-anak emang kudu diberi bekal biar bisa terhindar dari hal seperti itu. :(
BalasHapusJaman sudah berubah orang tua emang kudu waspada selalu dalam melindungi anak2 ya mba
Hapusdan yang penting mereka harus tau mana yang tidak benar dan berani melaporkannya juga kalau ada yang berbuat jahat...
BalasHapusbetul harus ada pembekalan ilmu dan keberanian bertindak pada masyarakat luas ya mba
HapusYang penting komunikasi harmonis antara orang tua dan anak pasti menghasilkan buah yang baik. :)
BalasHapuskomunikasi yang baik dan harmonis unsur yang terpenting deh masbro
HapusPenting banget ya Mba menanamkan nilai2 keberanian pada si anak.. agar dia menjadi lebih kuat dan strong bila ada sesuatu yg tak beres dlm lingkungan pergaulannya.. Pernah ponakanku dibully temannya yg nakal.. ponakanku ketakutan malah tambah dibully.. Ketika ponakanku diberi briefing agar berani melawan si anak pembully, ehh..malah mereka akhirnya berteman.. Rupanya si anak pembully takut juga kalo yg dibully-nya itu berontak... Demikian jg bila ada perilaku tak lazim dari orang dewasa di sekitarnya perlu juga ditanamkan pada si anak agar berani bercerita pada keluarga dan orangtuanya, agar bisa secepatnya ditangani oleh yang lebih dewasa macam gurunya di sekolah... sehingga peran guru diharapkan lebih maksimal..
BalasHapusbener-bener jadi pembelajaran yang penting kan mbak Rita,manakala kebandelan anak-anak terutama tingkat dasar sudah pada tahap melebihi ambang batas :(
HapusMenyadari bahaya itu penting bgt.. kdg misal dia ga bernyali pun kalo dia sadar bahaya bs lgsg menyelamatkan diri atau lgsg cerita ortu..
BalasHapusMudah2an kita semua terhindar dr hal ini ya..aamiin
nah itulah yang diharapkan, modal yang dilakukan pada situasi genting dan kepepet..jurus apapun bisa dimanfaatkan demi melindungi keselamatan diri
HapusIya kita kudu waspada dan bisa mengawasi anak2 ya mb, soalnya byk kasus kriminal baru2 ini, apa itu karena tv terlalu mengekspose y
BalasHapusiya, anak-anak harus diajak untuk berani mengambil keputusan sendiri. biar kalau ada yang jahat langsung ditindak. bila perlu anak dibekali karate ya, mak. biar bisa jaga dirinya sendiri. :(
BalasHapusDaya konsentrasi penting juga ya. Memang kalo dalam konsisi panik, pikiran suka "blank" nggak tau apa yang mesti dilakukan.
BalasHapusPrihatin bngt yaaa...Sekarang sampe ada komunitas Geppuk (Gerakan Para Pendongen utntuk Kemanusiaan). Mrk akan kampanye stop kekerasan pada anak, lalu beri penyuluhan utk anak-anak bagaimana mengahadapi org asing dan bagian tubuh mana yg harus di jaga. Mulai tgl 13 oktober sampai 6 november di seluruh Jabodetabek. Mreka butuh relawan Fotographer, videografer, dan blogger...
BalasHapus