Credit : Google |
Pastinya semua wanita berpijak di bumi manapun akan sependapat apabila mendapat momen wow mama yang tak terlupakan. Seperti pengalaman istimewa terutama untuk para wanita yang konon memang sering diilustrasikan sebagi sosok yang "Wow" super dalam segala hal. Jadi berbahagialah terlahir sebagai kodrati wanita.
Diakui juga sosok wanita dianggap sebagai karakter yang kuat dan ulet dalam menghadapi berbagai kondisi. Ilustrasi simpelnya, yang saya alami seperti mengalami datang bulan pertama kali yang menurut saya (kebetulan) kesakitan, semakin lengkap setelah menikah dan melahirkan seorang bayi. Beruntunglah kaum wanita yang diberikan amanah seindah itu di dunia.
Diakui juga sosok wanita dianggap sebagai karakter yang kuat dan ulet dalam menghadapi berbagai kondisi. Ilustrasi simpelnya, yang saya alami seperti mengalami datang bulan pertama kali yang menurut saya (kebetulan) kesakitan, semakin lengkap setelah menikah dan melahirkan seorang bayi. Beruntunglah kaum wanita yang diberikan amanah seindah itu di dunia.
Sengaja postingan omahantik ini sedikit menceritakan salah seorang sahabat saya yang memang menikah dan akhirnya memiliki buah hati di usia lanjut. Katakan sudah tidak usia produktif. Namun hebatnya dia selalu meyakini sesuatu dengan sungguh-sungguh. Inilah yang menjadi sumber inspirasi menuliskan dalam postingan berikut ini.
Tidak menjadi soal dengan terlampauinya target menikah kemudian memiliki keturunan sebab sahabat saya satu ini memiliki keyakinan yang teguh. Tidak mudah terpengaruhi dengan perkataan di luar yang bisa mematahkan sayap. *Eh, belum tentu saya bisa kuat dan setegar dia. Prinsip hidupnya mengalir begitu saja dan open minded.
Sampai saya mengandaikan, jika saya yang berada dalam posisinya dan mengalami semua perjalanan hidupnya, apakah bisa memiliki mental baja yang sama - dengan kondisi usia telat menikah? Wah, mungkin saja saya seperti tangkai bunga yang lunglai dan langsung berguguran* skip perumpamaan tadi yang sekilas konyol.
Kekuatiran saya pada akhirnya terpatahkan. Setelah silahturahmi sekaligus menjenguknya yang lagi berbahagia dengan kelahiran sang buah hati. Meskipun menempuh perjuangan panjang dan berat, pada akhirnya dia bisa memetik buah manisnya. *Semanis rupa jelita buah hati yang lahir.
Credit :Google |
Salut dan acung jempol deh Mengapa ?
Ya, karena saya mengikuti kabarnya melahirkan di usia tergolong rawan memerlukan kesigapan mental dalam melewati fase-fase yang tidak mudah. Harus siap menjalani operasi sesar dan kondisi yang harus dijalani setelah masa operasi sesar juga tidaklah mudah.
Ya, karena saya mengikuti kabarnya melahirkan di usia tergolong rawan memerlukan kesigapan mental dalam melewati fase-fase yang tidak mudah. Harus siap menjalani operasi sesar dan kondisi yang harus dijalani setelah masa operasi sesar juga tidaklah mudah.
Diri ini seperti mengalami dejavu, teringat beberapa belas tahun yang lampau waktu pertamakali melahirkan anak via vacuum dan operasi sesar. Betapa lamanya menanti proses kelahiran meskipun sudah dipacu dengan berbagai obat selama dua hari. Pada akhirnya pilihan operasi sesar yang terbaik untuk memudahkan semua pihak baik pada calon ibu dan janin yang terhitung sudah lewat masa lahiran.
Apakah sudah bisa bernafas lega setelah mengalami Momen Wow Mama yang tak terlupakan ? Buat saya pribadi mengakui menjadi seorang ibu bagaikan seorang pejuang tangguh. Apalagi kalau itu momen yang baru pertama kali seperti fase laktasi. Tidak terbayangkan menjadi ibu baru yang tengah menyusui juga bukanlah hal mudah.
Teman saya tadi cerita, lidah putrinya tajam sehingga tak jarang puting susunya lecet dan terasa perih. Belum lagi perjuangannya untuk menghasilkan ASI yang deras dan penuh untuk si bayi. Untuk itu dia rela makan yang bergizi dan menunjang produksi ASInya meski sebenarnya dia tidak doyan sama sekali. Ambil contohnya harus mau makan bawang merah mentah yang dia sama sekali tidak pernah makan.
Kejadiannya hampir serupa dengan saya juga nih saat produksi ASI saya tidak keluar-keluar banyak keluarga dan mertua menyarankan ini itu. Saya terima positifnya saja sih, meski under pressure (terpaksa) makan sesuatu yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Sebagai ibu yang baru melahirkan ada baiknya makan sayuran lobak putih, bawang merah mentah, atau pun minum rebusan air kacang hijau yang belum pecah.
Terlepas dari itu semua, saya sepatutnya mensyukuri dengan segala nikmat yang sudah diperoleh selama ini tentunya dengan Momen Wow Mama yang tak terlupakan. Belum lagi saya juga mendapatkan tambahan pengalaman hebat dari teman saya satu ini, mengajarkan bahwa hidup ini untuk diperjuangkan dan dinikmati penuh syukur, bukannya mengeluh dan menyalahkan segala sesuatu yang terjadi.
Keep Happy Blogging
Iti 2 hari mules nunggu lahiran, ngak stressss sakit kak ???
BalasHapusGw sempet nunguin temen lahiran cuman 2 jam aja dah keringet dingin, suami nya temen ku ampe boker2 liat istri nya mules 2 jam
Setiap ibu mengukie kisahnya sendiri
BalasHapusNikmati dan berbahagialah
Begitu besar sekali perjuangan seorang perempuan dlm menjadi ibu. Makan Bawang merah mentah. Duh, demi seorang buah hati, dia mampu melakukannya, meski tak pernah terpikirkan utk memakannya.
BalasHapusIyaaa..jdibu itu momen yg wow banget mbak..harus banyak bersyukur pokoknya
BalasHapusterima kasih untuk sharingnya mba putri.. mama memang selalu wow di mata anaknya... anakku aja usia 9 bulan, melihat mamanya begitu spesial :)
BalasHapuswuaa, vacum
BalasHapusaku ggberani mbak
langsung sc, haha
Hamil dan menyusui memang menjadi momen wow yang akan selalu dikenang ya
BalasHapusiya mbak..setuju..dijalani dengan sabar dan syukur
BalasHapusbelum dikasih anak,,,ngeluh
begitu hamil..ga boleh bilang capek blablabla
memang ga boleh mengeluh ya
Banyak sekali momen wow sebagai mama ya mba. Setelah jadi ibu, semakin merasa berutang jasa kepada orangtua khususnya Mama
BalasHapusBaru tau kalo bawang merah mentah dan sayuran lobak putih bagus untuk produksi ASI. Aku taunya cuma makan kacang-kacangan aja dulu
BalasHapus