Laman

3 Okt 2016

Belajar Menyejukkan Jiwa Yang Lara

Perlukah seseorang untuk berusaha belajar terutama jika mengalami suatu luka batin atau jiwa yang lara ? Apalagi dalam menapaki kehidupan dipenuhi banyak cobaan dan ujian silih berganti. Mungkin setidaknya ada landasan keyakinan iman yang kuat dalam melewati hal itu semua.

Namun yang namanya manusia juga tidak luput dari kelemahan dan kekhilafan sesaat yang mampu merontokan iman. Banyak kejadian yang bisa ditilik orang sampai nekad mengakhiri hidupnya secara sengaja dengan beragam alasan, terutama sih permasalahan ekonomi yang tak kunjung baik, cinta segitiga, ataupun terbelit utang piutang. Malahan ada kasus ibu yang tega meracuni buah hatinya untuk bunuh diri bersama. What !! Tahukah kalau tindakan tersebut dibenci Allah SWT.

Peristiwa mengenaskan tersebut sepertinya menempel dalam memori saya sepanjang hidup, belum lagi saya seperti digariskan menjadi saksi dari beberapa peristiwa yang dialami sahabat maupun tetangga dekat perumahan saya masa kecil.

Yup, saya masih ingat betul sahabat baik dari kecil hingga selesai es em a selalu best friend dan saling curhat jika mengalami suatu masalah. Tidak jarang ia menyempatkan berkirim kabar via surat jika memang susah bertemu, Sampai akhirnya saya termenung kehilangan kata-kata saat mengetahui dia meninggal suicide dalam kamar mandi.  Shock panjang memang pernah saya rasakan manakala mengingat topik terakhir yang pernah dibahas. Yakni ingin membahagiakan ibunda tersayang. *Dear friend RIP-Ruswanto,

Sebelumnya, tetangga depan rumah saya terpaut beberapa meter yang benar saya ingat dia seorang ibu rumah tangga yang tulen, selalu menyiapkan keperluan anak-anak dan keluarga, tidak pernah tidak tersenyum manis menyapa siapa saja, tiba-tiba yaaaa nekad minum pil tidur hingga over dosis. Bisa ketebak bagaimana akhir tragis kisah hidupnya. Hikss saya masih ingat banget karena saya juga ikut terbirit-birit lari ke rumah almarhum yang begitu keibuan dan lembut hati.

Kalau dikupas satu persatu sebenarnya masih ada lagi. Sayangnya mental saya sudah tidak kuat mengingat hal-hal pedih.  I can't stand anymore . Menjadi seorang yang rentan rapuh dan terpuruk seperti saya harus bisa belajar gigih menyejukkan jiwa yang merasa sedih. Istilah jawanya cilik aten. Diartikan sebagai orang yang sensitif dan mudah terluka. 

Kenyataannya luka batin menyebabkan jiwa ini seperti nelangsa. Jiwa yang lara dipenuhi sebongkah kesedihan. Jujur saja daripada jauh memendam rasa sakit, saya masih sering terjaga tengah malam dan kadang menangis sendirian jika teringat janin saya sudah meninggal dalam kandungan (6 bulan).

RIP my lovely baby son.
Ya saya masih membutuhkan proses penyembuhan secara mental juga. Tidak ingin terpuruk parah dalam setumpuk kesedihan mengingat Life Must Go On . Ternyata untuk bangkit juga perlu daya sekuat tenaga. Agar bisa melangkah ke depan dan mengikhlaskan segala kepedihan. *Susah memang awalnya demikian.

Lima bulan pasca kejadian kepulangan calon bayi tercinta saya disentakkan dengan kabar duka yang dialami sobat baik saya. Kedatangan malaikat kecil yang memang sudah dinanti selama 16 tahun lamanya juga harus direlakan berpulang kembali.

Yang sabar yaaa jeung, semua ini sudah mejnjadi kehendak Allah.
Semoga kelak ia akan mejadi penjemput keluargamu di gerbang surga. Amiin YRA
Secara tidak langsung saya bisa merasakan bagaimana perasaan yang sedang berkecamuk dalam batinnya. Sedih, jengkel, marah dan keputus-asaan bercampur aduk. Namun tetap diingat bahwa sebagai hamba yang beragama ada rasa takut untuk menyalahkan sang Illahi. Semua memang sudah di gariskan demikian apa adanya. Dan manusia harus rela dan tulus ikhlas menjalani sesuai perintah Allah. Benar, bukan  demikian para sobat tercinta ?

Yuk, Move On
Duh, sesak hati merasa dada bergemuruh kencang. Hal itu dianggap manusiawi, seperti saya yang merasa sebagai hamba biasa saja. Banyak melakukan kesalahan dan kekhilafan di mana-mana. Jadi benar adanya saya juga harus berjuang sekaligus belajar menyejukkan duka dalam hati.
Banyak cara simpel yang bisa dilakukan apabila seseorang sudah bertekad bangkit dari kedukaan hati, seperti berikut ini :

1.  Share cerita dengan teman senasib
Dulu saya sempat bingung bagaimana meminimalisir rasa sedih yang bikin suasana hati hambar dan tidak bersemangat. Sebentar-sebentar bengong, melamun sebentar-sebentar menangis sesenggukan. Namun setelah saya bisa menemukan beberapa teman yang bernasib serupa, kehilangan orang yang dicintai atau mengalami duka lain menjadikan saya agak tabah dan lebih mensyukuri hidup.

2.  Menyibukkan diri
Jangan biarkan rasa kesepian menyergap diri. Sebab dalam keadaan suntuk dengan mudah kepedihan maupun pengalaman kurang menyenangkan bisa teringat dengan jelas. Ada baiknya jika memiliki aktifitas lain yang menyibukkan. Sehingga tidak ada ruang waktu untuk merenungi ataupun meratapi kesedihan.

3.  Berlibur sesaat
Pergi berlibur ke suatu tempat menyenangkan bisa jadi salah satu alternatif baik dalam penyembuhan duka. Bisa saja menikmati suasana hawa pegunungan ataupun menyesap aroma alami pedesaan. Setidaknya bisa menjadi self-healing terapi yang bermanfaat menghalau kepedihan duka.

4. Menggeluti hobi
Kegemaran atau hobi juga bisa membuat seseorang kembali bangkit dari keterpurukan. Sebab dalam aktifitas hobi yang disukai akan melepas hormon Endorfin sehingga orang kembali bisa merasakan hormon kebahagiaan dalam dirinya. 

5. Keep Have Fun
Tetaplah selalu merasa "bergembira" meski sebenarnya situasi hati kurang ceria. Tidak ada salahnya terus menanamkan positive thinking agar sesuatu yang dilakukan akan berjalan baik. Beda halnya jika dari awal sudah memiliki pikiran negatif yang kemungkinan akan berdampak hal yang merugikan. Coba untuk menebar senyum kebahagiaan dengan orang-orang di sekitar. Dengan demikian balasan senyum manis akan terasa lebih indah dan menyejukkan perasaan. Iya, kan ?

Yang bisa saya tarik benang merahnya tentang keberadaan duka untuk mengimbangi suka. Bagaimana seseorang akan merasa arti kebahagiaan jika dalam hidupnya tidak pernah mengecap namanya duka. Akkh quote penghiburan ini pernah saya dengar dari orang bijak.

Semoga postingan yang menjadi salah satu bagian perjalanan hidup dalam omah antik ini bisa menjadi pemacu untuk mencoba belajar bagaimana menyejukkan jiwa yang lara. Bagaimana dengan kalian sobatku tercinta, pernahkah berada dalam kondisi serupa. Please Share di bawah ini yaaa.

Keep Happy Blogging


54 komentar:

  1. Perbanyak mendekatkan diri ke Allah,,itu yang paling ademm.

    BalasHapus
  2. Keep have fun ituloh mba yg kadang susah. Namanya lagi mellow gmn bs fun. Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin jika dilakukan bersama2 orang tercinta setidaknya bisa melebur perlahan-lahan☺

      Hapus
  3. ah, sedih banget bacanyaa :(.. ikut sedih denger tentang calon bayimu ya mbak... aku jg prnh kehilangan seseorang yg deket banget.. taulah sakitnya gmn.. tp kyknya obat paling ampuh utk nyembuhin sedih kita, cuma banyakin zikir mbak, kalo buatku yaa.. mungkin krn aku jg agak tertutup orgnya, jd kurang suka kalo curhat ama temen.. tp cara yg no 3, berlibur sesat itu jg ampuh kok buatku :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Peluk hangat mbak, dengan begitu kesedihan bisa teredam hehe. Iya mbk dzikir tengah malam juga membaantu

      Hapus
  4. Move on mba..dan yg paling penting tetap berhuznudzon kepada-nya karena Dia Maha Besar, mungin ada rencana indah dibalik itu semua

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbaak wita memang sebaaiknya berpikiran positif seperti itu biaar lekas move on

      Hapus
  5. iya ya harus dari diri sendiri dan harus ada yang mendukungnya ya dan Tuhanlah tempat untuk mengadu juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siap bunda Tira memang harus byk orang2 terdekat yang support ya☺

      Hapus
  6. Semoga debay bahagia disana ya mbak, kehidupan memang kadang terlalu keras bagi sebagian orang dan kita harus siap menjalani setiap cobaan mbak. Saya juga sering sedih lihat teman kehilangan putranya, baru sebulan yg lalu teman TK anak saya meninggal dan saya nangis trs sampai seminggu, ah apalagi Ibunya. Semoga selalu kuat yaa mbak.

    Peluk hangat dari Jogja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Diakui kadang hati wanita rapuh ktimbang pria.Namun seiring waktu nanti yg bisa memulihkan y mb, termasuk yg dialami oleh teman ananda mbk hapsari di sekolah☺

      Hapus
  7. Mbaaa, turut berduka ya.. Semoga segera diberi,diganti kebahagiaan kembali :)
    Semangat yaa mba.
    Aku setuju sama cara move on nya mba, time is healing yaa mba, dengan selalu berdoa,berdzikir juga..curhat sama Allah

    Semangat yaa mbaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih atas supportnya ys mbak. Dengan berkumpul diantara banyak teman serta komunitas stidaknya telah membantu memberikan kekuatan n ketegaran.

      Hapus
  8. Berat ya mba melupakan kejadian kurang baik yang menimpa kita, kadang ingatan itu muncul :( but life must go on..kita ambil hikmahnya saja yaa mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. Namanya juga manusia mbk, kayak says tidak luput dari kealpaan dan dosa.termasuk kedukaan ini yg harus diterima dgn tawakal.

      Hapus
  9. Sharing dengan teman-teman, silaturrahim dengan keluarga dan sahabat bisa jadi media penyembuh juga say..
    semangaaaat yaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Big big hug yaa mbk, twngkyu atas canda tawanya saat kopdar☺

      Hapus
    2. Big big hug yaa mbk, twngkyu atas canda tawanya saat kopdar☺

      Hapus
    3. Tengkyu atas supportnya mbak Ika.juga gak ngelupain gimana serunya kita pas ngumpul bareng☺

      Hapus
  10. Solusi ala aku adlh dg memiliki banyak teman, ngga lupa curhat sm Allah. :*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju mbk noe, biar gak ngerasa menderita sedih n pilu sendirian.

      Hapus
  11. tetep sabar dan ikhlas ya mbak :)

    BalasHapus
  12. Selalu ada hikmah di balik setiap musibah.. thanks for share ya mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Percaya sama yg diatas ttg apa yg telah digariskan sbg kehendakNya mb😃

      Hapus
  13. memang tak mudah ya mba.. tapi pasti bisa. yang penting selalu berada di lingkungan positif agar tetap berpikir positif. Trims for remaining mba untuk selalu bersyukur..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yup mbk harus mulai mengedepankan selalu pikiran yg positif agarkita bisa selalu mensyukuri yg ada

      Hapus
  14. bener mbak life must go on ...terus semangat

    BalasHapus
  15. Masya Allah.. mba hebat dengan segala peristiwa yg menyertai perjalanan hidup mba. Tetap tegar, kuat n semangat ya mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wanita di mana pun selalu dituntut tegar dan sabar y mbk dgn masalah bertubi2

      Hapus
  16. Duhhh mba, kebayang banget spt apa rasanya.. saya jg pernah merasakan hal yg sama saat kehilangan papa dan kaka saya, yg sampe ada di tahap deg2an tiap hari, sedih tiap hari, takut ada apa2 lg sama org2 tercinta, dst.. tips2nya berguna bgt mba, terutama yg bicara dng org lain. Kadang org suka nyimpen buat dirinya sendiri, jadi numpuk dan sedih berlebihan..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hal itu yg juga pernah saya rasakan sama mungkin dgn yg lainnya. Semoga lebih dikuatkan dlm menghadapi cobaan hidup😊

      Hapus
  17. ya life must go on ya, kita harus tetep semangata dr keterpurukn duka lara.
    Saat ini suka ada terapinya/ meditasi untuk mengatasi hal2 yang begini mba.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener mbk self healing sgt bermanfaatbgt😊😃

      Hapus
  18. Tabah dan ikhlas menghadapi tiap cobaan dalam hidup ya mba :)

    BalasHapus
  19. Semua makhluk hidup pasti mengalami musibah atau ujian. Yang dibutuhkan adalah sikap sabar, ikhlas, dan percaya bahwa Allah tidak akan mneninggalkan hambaNYA. Sepanjang kita tetap berikhtiar dan berdoa.

    BalasHapus
  20. Pertama kita harus mencoba ikhlas dulu ya mbak menerima kenyataan dan move on langkah selanjutnya semoga kehidupan akan lebih baik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Belajar ikhlas terkadang juga perlu wktu thks sdh mampir mbk

      Hapus
  21. Cerita dengan teman senasib ini bener banget, karena tahu apa yg kita alami, tidak mendjuge jadi lbh nyaman. Hidup, mati, rejeki, jodoh, semua ada ditanggan Allah, sebisa mungkin kita memaknai kehidupan yg diberikan dengan sebaik2nya. Nice sharing mba :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thnk mbk SandrA berkenan mampir kemari.senangnya jika bisa berbagi hal positif mbk

      Hapus
  22. Keep strong ya mba, insya Allah dia menyambut mba di Surga nanti

    BalasHapus
  23. kembalikan semua... bahwa itu adalah takdir Nya..
    bahkan daun jatuh pun telah tercatat di lauh mahfuz..apalagi soal ajal..

    semoga dengan mengingat itu hati jadi lebih tenang

    BalasHapus
  24. Buah hati yang kini sudah tiada, akan menjadi penyelamat di akhirat nanti. Allah Maha Penyayang, Dia takkan memberi cobaan melebih kemampuan hamba-Nya. Tapi jujur, saya sendiri tak bisa bayangin jika hal itu terjadi pada saya Mbak. Hati saya terlalu rapuh, liat anak nangis atau sakit aja sedih rasanya.

    BalasHapus
  25. Peluuukkk Mbak Tanty. Your lovely son pasti lagi main di surga sama my baby Azka. Setiap ada orang yang babynya meninggal dalam kandungan aku selalu pengen peluk dan bilang, kamu nggak sendiri. Stay strong, Mbak Tanty.

    BalasHapus
  26. yg berat itu positive feeling, positive thinking itu mah gampang

    BalasHapus

Terimakasih sudah mampir dan berkomentar, insyaalah saya akan berkunjung balik. Sukses selalu :)