'Sudah lebih tiga pekan memasuki puasa Ramadan, namun keadaan belum kondusif juga terkait adanya pandemi covid_19 yang masih berlangsung sebentar lagi menyongsong datangnya Idul Fitri. Banyak sekali yang mengusik pikiran. Tentang lebaran tahun ini just at home aja atau mudik kampung halaman.
Euforia lebaran tahun sebelumnya identik dengan gegap gempita dan segala macam kemeriahan. Maklumlah namanya merayakan hari kemenangan, apalagi setelah berjuang menahan segala hawa nafsu dari rasa lapar, dahaga ataupun amarah.
Jadi wajar aja sebagian besar umat muslim merayakan lebaran dengan cara yang mereka miliki. Sebagian besar memang banyak yang mudik kampung halaman jauh-jauh hari. Itupun dengan segala persiapan dan aneka ragam perlengkapan yang wajib dibawa pulang.
Eh jadi keingetan dulu saya pernah diminta tolong adik saya untuk mengantar sekeluarganya mudik Klaten. Meskipun bukan perjalanan jarak yang jauh sekali, persiapan yang dilakukan sudah seperti bepergian lintas antar pulau saja. Yang paling repot itu bikin list barang yang wajib dibawa mudik. Mulai dari bahan makan, sembako, kue kering bahkan baju muslim baru.
Ada satu kejadian tidak terlupakan. Yakni saat semua menyadari ada 1 blek roti kering yang tertinggal di lemari atas rumah. Mau tidak mau akhirnya mobil putar balik mengambil barang tersebut padahal posisi sudah berada setengah perjalanan di kawasan jalan tol yang puncak ramai-ramainya. Olala.
Mungkin itu tadi segelintir cerita momen mudik lebaran yang dulu karena tahun ini kemungkinan mudik lebaran tidak bisa.di mana-mana terlebih sampai pergi jauh keluar kota. Di media online maupun beritq TV jelas pemerintah menganjurkan kesadaran diri masing-masing pemudik.
Tidak ada larangan mutlak namun bisa menyikapi secara bijak untuk lebih memikirkan nasib banyak orang nantinya. Bisa jadi suatu dilema ya sobs pilihan untuk lebaran tahun ini di rumah aja atau mudik.
Pilihan Lebaran Just At Home
Sejak awal adanya anjuran untuk pembatasan sosial Phsyical Distancing, saya sudah rembugan sama suami untuk antisipasi agenda bulan yang akan datang. Selain puasa ramadan, juga diskusi planning mudik lebaran. Hasilnya secara garis besar, ya terpaksa menahan ego untuk bepergian sampai pandemi ini benar usai.
Alasan utamanya saya sekeluarga lebih memilih lebaran tahun ini hanya JUST AT HOME diantaranya :
✔ Kesepakatan Bersama
Keluarga besar saya kebanyakan tinggal menyebar di luar kota bahkan ada yang di pusat ibukota Jakarta terkenal sebagai RedZone. Nah pada akhirnya keluarga sepakat untuk tidak mudik dulu karena situasi tidak memungkinkan.
✔ Manfaatkan VidCal
Nah yang lagi kekinian dan ternyata bisa diterima menyenangkan adalah dengan memanfaatkan teknologi serba guna seperti vidcal. Saya dan adik yang domisili di Bali kerap berinteraksi. Semua lancar dan jelas. Begitu pula dengan kerabat di Surabaya, Salatiga, Bogor bisa teleconference bersama. Suasananya begitu seru dan kompak ala keluarga besar berkumpul bareng.
✔ Situasi pandemi belum aman
Agenda masuk sekolah anak-anak saja masih diperpanjang, itu berarti masih ada concern tentang pandemi Covid_19 yang belum bisa tuntas. Gak salah kan saya seorang mamak 2 anak cukup was-was juga jika sampai ada anggota keluarga tertular wabah itu. Bismillah semoga terus dalam perlindungan Allah SWT semata. Maka diputuskan juga akan lebih aman juga kita sekeluarga berada di rumah dulu sementara waktu.
Demikian beberapa hal yang saya share tentang lebaran tahun ini kita sekeluarga memilih just stay at home aja. Semoga bisa bermanfaat memberi tambahan informasi penting untuk para sobat pembaca tercinta.
Keep Happy Blogging 💜
Euforia lebaran tahun sebelumnya identik dengan gegap gempita dan segala macam kemeriahan. Maklumlah namanya merayakan hari kemenangan, apalagi setelah berjuang menahan segala hawa nafsu dari rasa lapar, dahaga ataupun amarah.
Jadi wajar aja sebagian besar umat muslim merayakan lebaran dengan cara yang mereka miliki. Sebagian besar memang banyak yang mudik kampung halaman jauh-jauh hari. Itupun dengan segala persiapan dan aneka ragam perlengkapan yang wajib dibawa pulang.
Eh jadi keingetan dulu saya pernah diminta tolong adik saya untuk mengantar sekeluarganya mudik Klaten. Meskipun bukan perjalanan jarak yang jauh sekali, persiapan yang dilakukan sudah seperti bepergian lintas antar pulau saja. Yang paling repot itu bikin list barang yang wajib dibawa mudik. Mulai dari bahan makan, sembako, kue kering bahkan baju muslim baru.
Ada satu kejadian tidak terlupakan. Yakni saat semua menyadari ada 1 blek roti kering yang tertinggal di lemari atas rumah. Mau tidak mau akhirnya mobil putar balik mengambil barang tersebut padahal posisi sudah berada setengah perjalanan di kawasan jalan tol yang puncak ramai-ramainya. Olala.
Mungkin itu tadi segelintir cerita momen mudik lebaran yang dulu karena tahun ini kemungkinan mudik lebaran tidak bisa.di mana-mana terlebih sampai pergi jauh keluar kota. Di media online maupun beritq TV jelas pemerintah menganjurkan kesadaran diri masing-masing pemudik.
Tidak ada larangan mutlak namun bisa menyikapi secara bijak untuk lebih memikirkan nasib banyak orang nantinya. Bisa jadi suatu dilema ya sobs pilihan untuk lebaran tahun ini di rumah aja atau mudik.
Pilihan Lebaran Just At Home
Sejak awal adanya anjuran untuk pembatasan sosial Phsyical Distancing, saya sudah rembugan sama suami untuk antisipasi agenda bulan yang akan datang. Selain puasa ramadan, juga diskusi planning mudik lebaran. Hasilnya secara garis besar, ya terpaksa menahan ego untuk bepergian sampai pandemi ini benar usai.
Alasan utamanya saya sekeluarga lebih memilih lebaran tahun ini hanya JUST AT HOME diantaranya :
✔ Kesepakatan Bersama
Keluarga besar saya kebanyakan tinggal menyebar di luar kota bahkan ada yang di pusat ibukota Jakarta terkenal sebagai RedZone. Nah pada akhirnya keluarga sepakat untuk tidak mudik dulu karena situasi tidak memungkinkan.
✔ Manfaatkan VidCal
Nah yang lagi kekinian dan ternyata bisa diterima menyenangkan adalah dengan memanfaatkan teknologi serba guna seperti vidcal. Saya dan adik yang domisili di Bali kerap berinteraksi. Semua lancar dan jelas. Begitu pula dengan kerabat di Surabaya, Salatiga, Bogor bisa teleconference bersama. Suasananya begitu seru dan kompak ala keluarga besar berkumpul bareng.
✔ Situasi pandemi belum aman
Agenda masuk sekolah anak-anak saja masih diperpanjang, itu berarti masih ada concern tentang pandemi Covid_19 yang belum bisa tuntas. Gak salah kan saya seorang mamak 2 anak cukup was-was juga jika sampai ada anggota keluarga tertular wabah itu. Bismillah semoga terus dalam perlindungan Allah SWT semata. Maka diputuskan juga akan lebih aman juga kita sekeluarga berada di rumah dulu sementara waktu.
Demikian beberapa hal yang saya share tentang lebaran tahun ini kita sekeluarga memilih just stay at home aja. Semoga bisa bermanfaat memberi tambahan informasi penting untuk para sobat pembaca tercinta.
Keep Happy Blogging 💜
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah mampir dan berkomentar, insyaalah saya akan berkunjung balik. Sukses selalu :)