Komunikasi Baik Terjalin Ortu-Anak Credit by pixbay.com |
Betapa Pentingnya Komunikasi Baik Antara Orangtua dan Anak yang harus dipupuk dan dijaga sepanjang waktu. Ditambah kian kritis dan jelinya anak-anak di jaman modern kini.
Anak jaman now istilahnya lebih ekspresif dalam mengeluarkan unek-unek atau isi hatinya. Ada yang berani curhat langsung maupun meng-upload ceritanya ke sosial media yang bisa spontan menyebarkan berita ke penjuru dunia. Waah, sedap-sedap ngeri , bukan ?
Seperti yang barusan heboh ramai dibicarakan adanya video viral dari seorang anak perempuan yang berani menyuarakan isi hatinya. Gadis kecil itu, Ting Ting yang berasal dari Tiongkok masih duduk di sekolah dasar itu. Ia mengeluhkan kenapa sang Ayah terlalu keras melarangnya bermain, sementara itu malah memberinya tugas tambahan diluar tugas sekolah.
Cuplikan video Ting Ting yang viral |
Nah, dalam videonya yang singkat itu ia sempat bertanya dengan sopan kepada ayahnya, mengapa ia tidak diperbolehkan bermain sebaliknya malah mendapat tugas tambahan diluar tugas sekolah.
Bahkan Ting Ting mengharapkan pengertian dari ayahnya selama ini dia sudah berusaha melakukan terbaik sebagai anak penurut. Seperti patuh untuk tidur malam tepat waktu dan rajin belajar. Namun dalam video kali ini dengan berlinang air mata, Ting Ting mohon pengertian ayahnya untuk bersedia memberikan kelonggaran waktu untuk bermain. Artinya Ting Ting ingin menikmati masa kecilnya tanpa harus terbebani dengan seabreg tugas diluar tugas sekolah.
Gegara tahu video Ting Ting yang dianggap sebagai gadis cilik pemberani karena berani spontan mengungkapkan perasaannya kepada ayah kandungnya di usia muda seakan flashback juga ke masa kecil diri saya.
Cuma yang berbeda, saya anak yang penakut lebih memilih memendam perasaan ketimbang mengeluarkan kegundahan tersebut. Waktu itu alm Ayah yang terkenal super duper galak memang sangat kaku sikapnya. Wataknya keras, semua perintahnya harus wajib ditaati. Tidak boleh tidak Menolak.
Jika sampai melanggar tidak hanya hardikan, bentakan, suara amarah menggelegar juga diikuti kekerasan fisik. Bisa dipukul dengan tongkat rotan, penggaris kayu, atau gagang sapu. Duh lumayan sakit, kenal jadinya.
Waktu di sekolah dasar memang saya dan adik perempuan saya disibukkan seabreg tugas selain tugas sekolah, les tambahan, juga ekstra latihan sebagai atlit sepatu roda. Pokoknya full aktivitas tanpa jeda. Setelah sekolah , istirahat makan siang lanjut latihan olahraga sore berlanjut aktifitas les mapel.
Saya akui diri saya tidak sekuat mental Ting Ting, saya bisanya menangis dan merajuk ngambek untuk tidak mau latihan sepatu roda. Apalagi saat itu saya persiapan ujian akhir nasional. Alhasil saya malah merugikan diri sendiri.
Bagaimana tidak, saya tidak berani mengatakan alasan sebenarnya kenapa saya pengin berhenti dari rutinitas les dan latihan olahraga. Sehingga ayah saya kemungkinan berpikir lain bahwa saya anak pemalas sukanya berleha-leha santai saja.
Padahal itu tidak benar sama sekali. Sebagai gantinya saya fokus mengembangkan pasion saya yang lebih suka menulis cerita anak dan kerap saya kirimkan ke pelbagai redaksi koran dan majalah. Alhamdulillah beberapa cerita anak tersebut sering dimuat.
Nah, kira-kira apa sih yang bisa ditarik benang merahnya dengan video Ting Ting yang begitu viral. Mengingat negara Tiongkok memang terkenal sering membebani tambahan belajar di luar tugas sekolah. Sehingga waktu bermain untuk anak relatif tidak ada sobat Omtiks...
Kalau saya secara pribadi lhoo, ini yang saya alami sendiri tidak ingin anak-anak saya mengalami hal di atas tadi yang menjadikan hubungan dalam keluarga jadi renggang. Kuatir pula anak mengalami tekanan batin bahkan trauma berkepanjangan.
Jadi saya selama ini menerapkan hal-hal berikut ini yang membuat semua anggota keluarga tetap dekat saling terbuka satu sama lain dalam suka duka. Diantaranya :
Jadikan seperti teman baik
Anak kian beranjak besar pastinya membutuhkan sosok yang dipercayai dan membuat dirinya nyaman. Saya dan suami ingin anak tidak merasa takut untuk menyampaikan sesuatu apalagi perihal yang personal. Perlahan-lahan selalu kita sampaikan jangan takut untuk bercerita karena orangtua terdekat pasti akan selalu mendukung.
Beri kepercayaan
Selama ini orangtua beranggapan anak harus menurut dengan apa yang kita perintahkan ini itu. Namun ada baiknya jika kita bisa memberinya kepercayaan untuk menentukan pilihan. Semisalnya sepatu favoritnya yang akan dibeli atau pilihan baju untuk bepergian.
Anjangsana ke teman
Anjangsana atau mengunjungi kerabat atau teman dekat yang beruntung memiliki putra putri berprestasi. Saya kadang mengajak putri saya dolan ke teman kebetulan putrinya berbakat dalam melukis. Atau saya ajak silahturahmi ke teman yang putranya berprestasi di olahraga taekwondo. Sehingga secara tidak langsung putri saya bisa tahu ada orang lain bisa berprestasi karena mau berjuang dan konsekuen giat berlatih.
Bahkan putri saya tidak berhenti tanya bagaimana caranya mereka yang mengukir prestasi itu bisa jadi unggulan. So dari situlah tercipta komunikasi baik saya dan saat anak.
Menonton kompetisi
Jika ada even penting di daerah seperti lomba puisi, lomba pidato bahasa Inggris ataupun kompetisi lainnya sengaja saya ajak anak-anak menonton bersama. Secara tidak langsung dengan menonton kompetisi secara hotspot di tempatnya, anak bisa memahami akan suatu keberhasilan dan kesuksesan bisa diraih dengan perjuangan.
Dengan mengajak anak-anak tersebut juga berharap mereka bisa paham tidak ada kesuksesan diraih instan. Harus ada perjuangan meraihnya. Sederhananya seperti kewajiban anak adalah belajar. Tanpa harus dipaksa dan dituntut sudah ada inisiatif dalam dirinya sendiri.
Mungkin hanya beberapa hal ini yang bisa saya sampaikan lewat postingan Pentingnya Komunikasi Baik Antara Orangtua dan Anak sehingga diharapkan tidak lagi membebani masa kecil mereka dengan beragam tuntutan tugas tambahan belajar.
Jika ada sobat Omtiks yang punya tips atau pengalaman lainnya berhubungan dengan Pentingnya Komunikasi Baik Antara Orangtua dan Anak bisa kok menambahkan di kolom bawah komentar. Semoga bermanfaat ya sobat.
Keep Happy blogging
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah mampir dan berkomentar, insyaalah saya akan berkunjung balik. Sukses selalu :)