Ada beberapa cerita yang sayang dibuang Credit : PRSI cab Kudus |
Memang sih ada banyak cerita gregetan dibalik persiapan POPDA Kudus terutama cabang olahraga (cabor) renang. Sayang sekali jika itu terlewatkan begitu saja tanpa ada jejak dokumentasi digital.
Apalagi saya dan Paksu sudah mengawal perjuangan sinok yang kebetulan menggeluti cabor renang sejak belia. Seingat saya pada waktu itu sinok sudah memiliki nyali turut meramaikan ajang pesta olahraga antar pelajar sekolah dari kelas 1 SD. Dia kecil-kecil cabe rawit terus semangat berkompetisi meski harus (nekad) melawan kakak kelas yang pasti kalah jauh tingkatan maupun postur tubuhnya.
Tak apalah selagi ada semangat memburu prestasi terbaik bidang non akademis, bisa jadi pijakan untuk lebih maju mengukir karya prestasi. Tanding melawan peserta notabene kakak kelas yang tidak sebanding kekuatannya justru memberikan daya motivasi untuk berlatih lebih baik baik dan baik.
Itu yang menjadi catatan saya sebagai orang tua selama mendampingi putrinya berlaga di manapun dilaksanakan. Entah di kolam renang kecil (ukuran 20-25 meter) atau kolam renang standar ( ukuran 50 meter). Biasanya sih yang selama ini sinok ikuti seleksi Pekan Olahraga Daerah (POPDA) kabupaten Kudus pada kolam kecil.
Sebenarnya secara pribadi saya kurang sreg jika pelaksanaan seleksi POPDA Cabor renang khusus pelajar SD wilayah Kudus kota diadakan di kolam kecil. Selain hasil kurang maksimal, masak sih untuk meninjau potensi kemampuan renang atlit pelajar tidak ditunjang fasilitas kolam renang standar. Yang mungkin jauh lebih efektif jika para panitia pelaksana menyediakan sarana prasana yang lebih mumpuni.
Sinok syantik terus semangat Dokpri: omahantik.com |
Harap maklum juga kemungkinan Panpel belum sempat terkoordinir dengan rapi sehingga eksekusi di lapangan (maaf) acak adut. Sebagai masukan saja ya, tiap even seleksi POPDA Cabor renang tiap tahunnya pasti ada acara formal pembukaan dari Panpel. Kadang keterlambatan dari pihak Panpel seperti waktu pembukaan molor dari jam yang ditentukan. Mau vokal kenceng...siaaaaap aja diBOOKMARK✓ hehehe.
Oiya ada kejadian lainnya yang waktu itu bikin saya terperanjat kaget setengah ampyuuun. Cerita singkatnya ya... Ketika itu ada pengambilan waktu untuk seleksi gaya dada kelompok putri 100 meter. Di line tersebut saya juga menyaksikan Arum teman satu klub renang sinok finish urutan pertama, diikuti atlit pelajar lainnya Kansha dkk.
Logikanya yang duluan mencapai garis finish pastinya BEST TIME atau waktu terbaiknya yang tiba urutan pertama, kan ? Tentunya tidak ada sanksi terkena diskualifikasi karena pelanggaran. Namun keganjilan yang terjadi adalah hasil report dari gaya dada 100 meter tadi nama Arum tidak tercantum sama sekali. Malahan yang tercantum sebagai waktu terbaik adalah peserta yang finish setelah Arum. Bayangkan deh sobat Omtiks, betapa kacaunya situasi saat tersebut. Hikss.
Ada wakil orangtuanya Arum yang kecewa berat karena terkesan Panpel cuek tidak mau menanggapi. Dari pihak klub Arum juga sudah coba menjembatani komunikasi . Sayang protes kecil mereka semua tidak digubris Panpel POPDA beberapa tahun yang lalu sebelum pandemi. Apakah ada unsur kecurangan pihak-pihak tertentu ???
Disayangkan banget, mungkin ini yang menjadi kekurangan dari pihak Arum tidak memiliki rekaman video pada waktu Arum berhasil di garis finish terdepan dan catatan waktu sendiri. Siapa tahu dengan bekal bukti tersebut bisa jadi pembuktian yang valid.
MASIH TANDA TANYA BESAR SAMPAI SAAT INI ??? Karena peristiwa itu tetap membekas di memori saya belum bisa terhapus kan sampai beberapa tahun. Akkkkh, apakah benar adanya kecurangan kadang masih mencoreng tersamar dalam suatu cabor olahraga. Sungguh ironis, kan dengan slogannya olahraga yang selalu menjunjung SPORTIVITAS.
Bersiap Jelang Lomba POPDA Kudus
Syukur alhamdullilah tepatnya Jumat, 10 Februari 2023 yang lalu sinok sudah selesai mengikuti seleksi POPDA Cabor renang wilayah Kudus Kota. Alhasil sinok berhasil lolos dalam seleksi tersebut, hingga dipastikan bisa maju mengikuti lomba POPDA mewakili tingkat SD Kudus kota pada Sabtu, 25 Februari 2023 mendatang di kolam renang Mulia Wisata, Lau, Dawe Kudus.
Panjat puji syukur Allah SWT tidak terhingga atas pencapaian prestasi tingkat sekolah ini yang sudah bisa diprediksi karena memag sudah tahu peta kekuatan masing-masing atlit wilayah kota.
Namun dibalik itu terselip rasa penasaran bercampur surprised tidak kepalang. Pasalnya hasil seleksi yang diterima tidak seperti pada tahun sebelumnya. Secara transparan, tepat waktu dan cukup memuaskan.
Bagaimana gak KAGET...coba perhatikan info yang saya terima baik dari teman satu klub maupun guru PJOK sekolah .
Keganjilan hasil seleksi sementara Dokpri : omahantik.com |
Prediksinya saya dan Paksu saat mengawal sinok kemarin paling tidak masuk urutan dua besarlah. Karena beberapa atlit lainnya memang jarang latihan. Secara logika atlit yang jarang berlatih, performanya kurang dibandingkan yang rutin berlatih.
Nah ini kok apesnya menimpa putri tangguh saya. Saat seleksi waktu sinok diatas rata-rata temannya, karena saya sudah siapkan timewatch untuk mengukur speed serta merekam waktu seleksi. Alhasil semua berjalan baik dan memuaskan.
Sinok dkk sebagai siswa berprestasi Dokpri : omahantik.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah mampir dan berkomentar, insyaalah saya akan berkunjung balik. Sukses selalu :)